Tim pencak silat junior Indonesia menargetkan meraih juara umum pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2018 di Songkhla, Thailand, 23-29 April. Sebanyak 17 pesilat junior Indonesia yang akan berlaga di ajang tersebut dilepas langsung Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora Dr. Raden Isnanta M.Pd, Jumat 20 April.
“Tim Indonesia harus memasang target juara umum sebagai usaha mengembalikan kejayaan pencak silat yang merupakan cabang olahraga asli Indonesia. Negara-negara lain juga terus meningkatkan kemampuan atlet-atlet mereka dalam kejuaraan junior itu,” kata Isnanta.
Isnanta mengatakan hasil juara umum menjadi cerminan pembinaan atlet-atlet pencak silat usia muda di Indonesia yang telah dimulai dari Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kejuaraan yang diikuti 31 negara itu, Isnanta berharap tim Indonesia tidak memandang remeh lawan-lawan dari negara lain meskipun pencak silat merupakan cabang olahraga asli Tanah Air.
“Ada sekitar 100 negara yang telah membina atlet-atlet junior mereka dan ingin menjadi atlet-atlet juara dunia. Mereka saat ini baru memulai pembinaan tapi suatu saat akan terus meningkat karena diiringi keilmuan olahraga,” ujarnya.
Surono selaku manajer Tim Pencak Silat Junior Indonesia mengatakan bahwa melalui kejuaraan ini menargetkan tujuh medali emas untuk dapat dibawa pulang, yakni dari kelas A putri 39-43 Kg, kelas C putri 47-51 kg, kelas F putri 59-63 kg, kelas C putra 47-51 kg, kelas E 55-59 kg, kelas I putra 71-75 kg dan dua kelas lainnya dari sektor seni.
Lebih lanjut, Surono mengatakan bahwa tim yang dibawa merupakan juara satu Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) dan Juara satu kejurnas PPLP. Hanya sebagian kecil yang diambil dari peringkat dua kejurnas PPLP sesuai dengan kebutuhan kelas.